Back

Awal Mula Masuk Goa Suci

Tidak pernah terpikir dalam benakku untuk bersekolah di pesantren sebelum awal tahun 2015, yang dahulu SD aku pikirkan hanyalah belajar mati - matian untuk mempersiapkan Ujian Nasional dan mendapatkan NEM sebesar - besarnya untuk masuk ke SMP negeri favorit dekat rumahku, sampai pada suatu istirahat sekolah akhir tahun 2014 temanku memberitahuku bahwa ia ingin masuk ke pesantren modern, hmm aku penasaran memangnya ada pesantren modern namun dalam pikiranku “wah enak nih pesantren jauh dari orangtua jadi gak disuruh dan dibatasi lagi dan bisa hidup semaunya”, tiba - tiba aku tertarik dan langsung bilang ke orangtua bahwa aku ingin masuk pesantren modern bila sudah lulus SD.

orangtua ku menyambut dengan baik dan mencarikan berbagai informasi tentang pesantren modern (akademik dan agama seimbang) dan menemukan beberapa pesantren yang bagus, aku juga beberapa kali dibawa pergi untuk sekedar survey tempat dan kondisi sampai akhirnya jatuh pilihanku dan ternyata sama dengan pilihan beberapa teman SD ku yaitu pada sebuah Pesantren yang lumayan favorit di daerah Lido perbatasan Bogor dan Sukabumi, ada sekitar 3 teman cowok dan 2 temen cewek yang ingin masuk situ ditambah aku jadi kita ber 6.

Hari test pun tiba aku diantar oleh bapakku untuk test kami berangkat sangat pagi karena perjalanan lumayan jauh bekasi - bogor ditambah tahun segitu belum ada tol yang sampe sukabumi takut kena macet, sampai disana aku tercengang melihat banyak sekali anak - anak seusiaku mereka terlihat pintar - pintar asumsiku dulu karena menggunakan kacamata dan menenteng buku apalagi ada yang kacamatanya bertali membuat diri ini semakin deg - degan, beberapa dari mereka juga ada yang sedang belajar ataupun diajari orangtuanya tentang materi yang akan diujikan yaitu matematika dan bahasa indonesia, jadi test agama dan baca Qur’an nya sudah saat pertama kali mendaftar.

Karena aku terlihat khawatir bapakku bilang santai aja rileks, saat itu aku hanya bawa tempat pensil dan ala tulis dan gak bawa buku sama sekali hmm yasudahlah hadapi saja gumamku, aku juga bertemu dengan teman - teman SD ku yang test disini dan mengobrol dan lupa dengan deg degan ku yang tadi.

Jam 10.00 pun test dimulai ujian matematika alhamdulillah dapat kulewati dengan sangat mudah, hampir semua soal matematika dalam test sudah pernah aku kerjakan saat mengerjakan soal latihan untuk menghadapi UN jadi aku sudah sangat hafal flow dan bentuk soalnya hanya tinggal ganti angkanya saja, setelah semua soal matematika kubabat abis tingga soal bahasa indonesia ternyata soal bahasa indonesia lebih sulit dari soal matematika karena bentuk soalnya banyak yang baru bagiku tapi yasudahlah kalo pake jurus feeling good aja, sejurus kemudian semua soal sudah selesai kuiisi, lalu kukumpulkan dan aku pun langsung keluar ruangan lalu pulang lagi ke rumah dengan perasaan biasa aja.

Hari pengumuman pun tiba dan aku biasa aja, FYI aku cuma tegang saat pengumuman SBMPTN, pagi hari saat selesai menjalankan solat shubuh aku membuka pengumuman di webite pesantren, alhamdulillah aku berhasil di terima di ranking 30 yang diterima saat itu sekitar 105 orang darin ribuan yang test hehehe lumayanlah udah ada simpenan sekolah andai - andai aku tidak diterima masuk SMPN favorit dekat rumahku aku sudah ada simpenan begitu gumamku dulu.

Karena harus melakukan pembayaran daftar ulang dan kalau sudah membayar tidak boleh dikembalikan bila tidak jadi aku akhirnya harus memutuskan ingin mengambil Pesantren ini atau tidak karena biayanya lumayan jadi aku bingung antara pesantren yang sudah pasti atau SMPN favorit dekat rumahku yang belum pasti karena UN juga masih lama sehingga belum memiliki perkiraan.

setelah lama aku timbang - timbang kuliat dari 6 orang teman SD ku yang ikut test termasuk aku, hanya aku yang berhasil diterima dan suatu sore ada ibu temanku yang datang ke rumahku untuk menanyakan apakah aku akan mengambil keputusan untuk masuk pesantren ini bila tidak dia meminta agar slotku bisa digantikan dengan saudaranya yang tidak lulus test.

melihat tawaran ini jiwa cuan dan tidak mau rugiku bergetar, ya jelas dalam benakku wow ini pesantren kayaknya favorit banget sampe ada yang begini dan emang banyak banget yang gak diterima, yasudah aku matang aku ambil kesempatan ini daripada diambil orang, langsung saja aku baritahu kedua orangtuaku aku sudah bulat memutuskan untuk masuk Pesantren ini.

setelah itu kayak biasa langsung daftar ulang, ukur seragam, dll. dan yasudah aku resmi terdaftar di pesantren itu belum santri karena belum masuk, hehe.

dah gitu aja sih ceritaku bisa masuk pesantren, intinya ambislah sejak dini.

FYI NEM Ujian Nasional ketika aku SD sekitaran 26,75 hampir 27 inget bangt waktu itu gara - gara salah satu di soal matematika ketuker antara bentuk limas dan prisma, waktu itu nyesel banget sih tapi alhamdulillah dapet nilai segitu

terimakasih sudah membaca feel free buat komen ya.

daily, pesantren
View / Make Comments